1. MITOS
Menurut Wikipedia, Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau,
mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya,
serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Pelaku utama dalam mitos biasanya adalah para dewa, manusia, makhluk gaib dan pahlawan supranatural. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan. Keberadaan mitos erat kaitannya dengan ajaran adat istiadat bagi masyarakat tradisional yang bisa kualat jika dilanggar, sehingga segala sesuatunya diperlakukan dengan hati-hati.
Pelaku utama dalam mitos biasanya adalah para dewa, manusia, makhluk gaib dan pahlawan supranatural. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan. Keberadaan mitos erat kaitannya dengan ajaran adat istiadat bagi masyarakat tradisional yang bisa kualat jika dilanggar, sehingga segala sesuatunya diperlakukan dengan hati-hati.
Masyarakat modern menganggap mitos
sebagai hal yang takhayul (kepercayaan rakyat) atau mustahil akan terjadi dan
mengalihkan kepercayaan tersebut karena teknologi yang semakin canggih. Namun
setiap mitos pasti mempunyai alasan logis tersendiri. Mungkin cara
penyampaiannya saja yang kurang tepat.
Contoh mitos :
Ù Adanya
pelangi berarti ada bidadari yang sedang mandi.
Sebenarnya pelangi
bermula ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan yang kemudian
dibelokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan tersebut yang memisahkan
cahaya putih itu menjadi sebuah warna spectrum. Akibatnya cahaya tampak
melengkung menjadi kurva warna yang disebut sebagai pelangi.
Ù Tidak
boleh duduk di depan pintu, nanti akan susah jodoh.
Tentu saja kita
harus duduk pada tempatnya. Selain duduk di depan pintu itu tidak sopan, juga menghalangi
jalan.
Ù Tidak
boleh memakai baju warna hijau saat di pantai Parangtritis, nanti akan menjadi
tumbal Nyi Roro Kidul.
Mitos ini sangat
diakui kebenarannya oleh banyak orang karena sudah banyak korban.
2.
LEGENDA
Menurut Wikipedia, Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang
mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" namun tidak dianggap
suci. Legenda sudah banyak yang ceritanya jauh dari kisah aslinya. Ini
dikarenakan legenda bukan cerita tersurat (tertulis), jadi banyak orang yang
melebih-lebihkan cerita tersebut. Legenda bisa berupa cerita manusia, asal usul
tempat, dan alam gaib.
Contoh legenda :
Pada waktu dulu, sebelum Danau Toba
tercipta, daerah Toba masih terdiri dari sebuah gunung yang dikelilingi boleh
sebuah lembah dengan aliran sungai yang sangat kecil.
Saat itu disana ada sorang pemuda
yang bernama Toba dan kerjanya adalah memancing. Suatu hari Toba memancing ikan
di aliran sungai tersebut, sudah seharian Toba memancing namun dia tidak ada
mendapatkan seekor ikan. Dengan rasa putus asa karena matahari sudah mau
terbenam Toba mencampakkan kailnya ke air yang paling dalam, tiba-tiba dia
tersentak karena kailnya mendapatkan seekor ikan emas yang sangat besar. Dengan
rasa bangga dia pun mengangkat ikan tersebut dan beranjak hendak pulang.
Tetapi Toba tersentak kaget
mendengar suara merdu dari ikan emas tersebut “Jangan bawa aku ke rumahmu untuk
di sembelih, tetapi taruhlah aku di dalam sebuah gubuk kecil di ladang, dan
datanglah kesana setelah tiga hari”. Toba kaget melihat ikan itu bisa
berbicara, dan dia pun menuruti perkataan ikan emas tersebut.
Setelah tiba waktunya tiga
hari dia pun pergi ke gubuk tersebut. Toba tersentak kaget karena dia bukan
menemukan seekor ikan emas di dalam gubuk tersebut, tetapi dia menemukan
seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut panjang bagaikan mayang terurai.
Dengan perasaan kaget dan kagum akan kecantikan gadis tersebut Toba bertanya
kepada gadis itu “Siapa gerangan kamu dan mengapa ada di pondokku ?“, gadis itu
menjawab dengan lembut “aku bernama Nauli, Putri penguasa di dalam air, aku
dititip oleh Dewata untuk manusia”.
Sebagai seorang pemuda Toba merayu
gadis tersebut untuk mau menjadi istrinya. Gadis itu berkata “Aku mau menjadi
istrimu tetapi dengan satu perjanjian. Kemelut apapun yang terjadi nanti di
rumah tangga kita , kamu tidak boleh mengatakan bahwa aku adalah jelmaan dari
seekor ikan, dan apabila kamu mengingkari janji tersebut, aku akan kembali
wujud menjadi seekor ikan dan hidup kembali di dalam air”. Toba setuju dengan
perjanjian tersebut dan mereka pun mendirikan sebuah rumah tangga dan tinggal
di pondok tersebut.
Untuk kebutuhan hidup sehari-hari
mereka bertani. Mereka hidup rukun dan damai. Setelah beberapa lama mereka
dikaruniai seorang anak yang bernama Samosir.
Di suatu hari ketika anak mereka
Samosir menghantarkan makanan ke ladang untuk bapaknya, Samosir terjatuh, dan
makanan tersebut menjadi kotor dan bercampur debu. Samosir mengumpulkan makanan
tesebut dan terus membawanya kepada ayahnya. Setelah sampai diladang, Samosir
memanggil ayahnya untuk makan, tetapi dia takut untuk menceritakan apa yang
dialaminya saat membawa makanan tersebut.
Ketika Ayahnya membuka makanan
tersebut, dia kaget dan betul-betul marah melihat makanannya kotor dan
bercampur debu. Diapun marah dan berkata kepada Samosir “dasar anak seekor ikan,
bawa makanan saja tidak becus“, Samosir menangis mendengar amarah ayahnya dan
langsung pulang ke rumah dan menceritakan hal ini kepada ibunya. Nauli merasa
sedih mendengar laporan anaknya, Samosir. Dia pun ikut menangis. Nauli merasa
bahwa suaminya Toba telah mengingkari janjinya. Dengan rasa sedih Nauli memeluk
anaknya Samosir dan mengakui secara terus terang bahwa dia memang jelmaan dari
seekor ikan.
Nauli menyuruh anaknya Samosir untuk
pergi ke daratan yang paling tinggi, dan mengatakan kepada Samosir bahwa akibat
dari janji yang telah di ingkari oleh ayahnya maka Nauli akan kembali wujud
menjadi seekor ikan. Setelah Samosir berada tepat didaratan yang paling tinggi,
Nauli berdoa kepada sang pencipta untuk mengembalikan wujudnya seperti semula,
maka hujan pun turun sangat deras dan berlangsung sangat lama. Air pun meluap
dan menenggelamkan tempat tinggal mereka, dan menjadi danau yang sangat besar.
Nauli pun berubah wujud kembali menjadi seekor ikan. Danau tersebut adalah
Danau Toba, dan dataran tinggi tempat Samosir berada adalah Pulau Samosir. (http://styleremaja.com/cerita-rakyat-legenda-danau-toba-dan-asal-usulnya.html)
3.
CERITA RAKYAT
Cerita Rakyat adalah cerita yang mengisahkan
tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat yang
dijadikan kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Tokoh-tokoh
yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia maupun dewa.
Contoh Cerita Rakyat :
CERITA RAKYAT “ RORO JONGGRANG “
Alkisah pada zaman dulu kala, terbentuk satu buah kerajaan yang
begitu besar yang dengan nama Prambanan. Rakyat Prambanan begitu damai serta
makmur di bawah kepemimpinan raja yang dengan nama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan
kecil pada wilayah sekitar Prambanan pun begitu tunduk serta menghormati
kepemimpinan Prabu Baka.
Sementara itu di lain tempat, terdapat satu kerajaan yang tidak
kalah besarnya sama kerajaan Prambanan, yaitu kerajaan Pengging. Kerajaan itu
dikenal begitu arogan serta ingin selalu memperluas wilayah kekuasaanya.
Kerajaan Pengging memelihara satu orang ksatria sakti yang dengan nama
Bondowoso.
Dia memiliki senjata sakti yang dengan nama Bandung, hingga
Bondowoso di kenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain memiliki senjata
yang sakti, Bandung Bondowoso pun memiliki bala tentara berupa Jin. Bala
tentara itu yang digunakan Bandung Bondowoso membantunya untuk menyerang
kerajaan lain selanjutnya memenuhi segala keinginannya.
Sampai suatu saat, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung
Bondowoso. Raja Pengging tersebut lalu memerintahkan Bandung Bondowoso untuk
menyerang Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil
balatentaranya yang dalam bentuk Jin untuk berkumpul, serta langsung berangkat
menuju Kerajaan Prambanan.
Setibanya di Prambanan, mereka lantas menyerbu masuk ke dalam
istana Prambanan. Prabu Baka serta pasukannya kalang kabut, dikarenakan mereka
kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso sukses menduduki Kerajaan Prambanan,
serta Prabu Baka tewas dikarenakan terkena senjata Bandung Bondowoso.
Kemenangan Bandung Bondowoso sama pasukannya disambut gembira sama
Raja Pengging. Lalu Raja Pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso buat
menempati Istana Prambanan serta mengurus segala isinya,termasuk keluarga Prabu
Baka.
Pada saat Bandung
Bondowoso berada di Istana Kerajaan Prambanan, ia
melihat salah satu wanita yang begitu cantik jelita. Wanita itu ialah Roro
Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Ketika melihat Roro Jonggrang, Bandung
Bondowoso mulai jatuh hati. Dengan tiada berpikir panjang lagi, Bandung
Bondowoso lantas memanggil serta melamar Roro Jonggrang.
“ Wahai Roro Jonggrang, maukah seandainya kamu jadi permaisuriku?
”
Tanya Bandung Bondowoso terhadap Roro Jonggrang.
Mendengar pertanyaan yang ada di Bandung Bondowoso itu, Roro
Jonggrang hanya terdiam serta tampak bingung. Sebenarnya ia begitu membenci
Bandung Bondowoso, dikarenakan sudah membunuh ayahnya yang begitu dicintainya.
Tapi di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung
Bondowoso. Akhirnya sesudah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun mendapatkan
satu cara agar Bandung Bondowoso tak jadi menikahinya.
“ Baiklah, aku menerima lamaranmu. Namun setelah kamu selesai
mengabulkan satu syarat dariku “, jawab Roro Jonggrang.
“ Apakah syaratmu tersebut Roro Jonggrang? “, tanya Bandung
Bandawasa.
“ Buatkan aku seribu candi serta dua buah sumur dalam waktu satu
malam “, jawab Roro Jonggrang.
Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang itu, Bandung
Bondowoso pun lantas menyetujuinya. Dia merasa bahwa hal itu merupakan syarat
yang begitu mudah baginya, dikarenakan Bandung Bondowoso memiliki balatentara
Jin yang begitu banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bandawasa mulai mengumpulkan
balatentaranya. Dalam waktu sekejap, balatentara yang dalam bentuk Jin itu
datang. Sesudah mendengar perintah yang berasal dari Bandung Bondowoso, para
balatentara tersebut lantas membangun candi serta sumur dengan begitu cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah
dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan
sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan.
Roro Jonggrang lalu berpikir keras, mencari cara supaya Bandung
Bondowoso tak bisa memenuhi persyaratannya.
Sesudah berpikir keras, Roro Jonggrang kemudian mendapatkan jalan
keluar. Dia bakal membikin suasana jadi seperti pagi,hingga para Jin itu
menghentikan pembuatan candi.
Roro Jonggrang secepatnya memanggil seluruhnya dayang-dayang yang
berada di istana. Dayang-dayang itu diberi tugas Roro Jonggrang buat membakar
jerami, membunyikan lesung, juga menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar amanat yang berasal dari Roro Jonggrang, dayang-dayang
lekas membakar jerami. Tidak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, serta
lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar jadi tercium,
selanjutnya ayam pun mulai berkokok.
Melihat langit memerah, bunyi lesung, serta bau harumnya bunga
itu, kemudian balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan
pekerjaannya. Mereka berfikir hari telah mulai pagi, selanjutnya mereka pun
mesti pergi.
Melihat Balatentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: Hai balatentaraku, hari belum pagi.
Kembalilah buat merampungkan pembangunan candi ini !!!
Para Jin itu tetap pergi, dan tak menghiraukan teriakan Bandung
Bondowoso. Bandung Bondowoso pun merasa begitu kesal, serta akhirnya
menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Akan tetapi sungguh sial, belum
selesai pembangunan candi itu, pagi telah datang. Bandung Bondowoso pun gagal
memenuhi syarat yang berasal dari Roro Jonggrang.
Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang kemudian
menghampiri Bandung Bondowoso. Kamu
gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso, tegas Roro Jonggrang.
Mendengar kata Roro Jonggrang itu, Bandung Bondowoso begitu marah.
Dengan nada begitu keras, Bandung Bondowoso berkata: Kau curang Roro Jonggrang.
Sesungguhnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh
karena itu, Engkau aku kutuk jadi arca yang berada di dalam candi yang keseribu
!
Berkat kesaktian Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berubah jadi
patung. Wujud arca itu sampai kini bisa disaksikan di dalam kompleks candi
Prambanan, serta nama candi itu dikenal dengan nama candi Roro Jonggrang.
Sementara candi-candi yang berada di sekitarnya disebut dengan Candi Sewu
ataupun Candi Seribu. (http://shamsulaizat.blogspot.com/2012/12/cerita-rakyat-roro-jonggrang.html)
Kesimpulan :
â Mitos merupakan
cerita bersejarah yang banyak mengandung hal gaib, yang dipercayai masyarakat
tradisional sebagai ajaran adat istiadat yang segala sesuatunya harus dilakukan
dengan hati-hati agar tidak kualat.
â Legenda adalah
cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan berhubungan dengan asal usul suatu
tempat bersejarah dan berlatar pada masa-masa yang lebih terkini.
â Cerita rakyat dapat berlatar kapan pun
dan dimana pun, dan tidak harus dianggap nyata atau suci oleh masyarakat yang
melestarikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar